Cara Menghadapi Batita

 Cara Menghadapi Batita – Menghadapi ulah batita yang tak mau dan susah diatur, kadang membuat kesal dan orangtua langsung berkomentar galak ketika akhirnya si anak kena batunya. “Tuh kan pecah, makanya jangan pegang-pegang!”. Komentar yang seperti ini tentu saja salah sekali karena mengingat di usia batita anak masih dalam taraf egosentris, senang pegang ini pegang itu, dan belum kenal konsep kepemilikan.

Mengingat usia yang seperti itu apa yang sebaiknyaharus kita lakukan? Pahami dulu apa penyebab kejadian yang tidak diharapkan dan tidak di inginkan itu. Dan bukannya menyalahkan anak. Bila anak yang suka pegang ini pegang itu, sebaiknya ajarkan dia bagaimana caranya menjaga barang yang baik dan tidak suka pegang yang bukan mainannya.

Setelah itu ajarkan pula cara meminta maaf setelah melakukan sesuatu kesalahan yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Nasihat untuk mengajarkan cara minta maaf dan memaafkan akan sangat mengena di hati anak kalau orangtua pun berani minta maaf saat dirinya bersalah. Secara konkret, kenalkan anak pada konsep menjaga dan melindungi barang yang bukan mainannya.

Jelaskan padanya bahwa semua barang yang bukan mainannya jangan pernah di pegang dengan alasan bahwa barang yang seperti itu bukan mainan dan sangat beresiko kalau di pegang oleh anak-anak karena barang itu berat atau rentan pecah kalau tidak hati-hati. Dengan demikian anak bisa menangkap seutuhnya bahwa orangtuanya sangat sayang dan perhatian kepadanya dan bukan hanya menyalahkan dirinya saja.

Cara menghadapi batita atau cara menghadapi kanak-kanak itu memang kadang membuat kita kesal dan kadang pula membuat kita ketawa karena ulahnya yang jenaka dan lucu-lucu.

 

Title: Cara Menghadapi Batita


Cara Menghadapi Batita

0 komentar :